Titiek Puspa, yang
mempunyai nama asli Sudarwati yang diubah menjadi Kadarwati[dan
terakhir diubah menjadi Sumarti (lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, 1 November 1937; umur 74 tahun) adalah seorang musikus Indonesia.
Penampilan Titiek Puspa di Hotel Grage,
Cirebon.
|
|
Nama lahir
|
Sudarwati
|
Lahir
|
|
Pekerjaan
|
|
Tahun
aktif
|
1959 - sekarang
|
Situs
resmi
|
|
Tanda tangan
|
Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi
lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty
Daulay dalam lagu Indada
Siririton, iringan musik Empat
Sekawan Sariman. Pada
pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat
bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi
(suaminya sendiri seorang announcer Radio
Republik Indonesia Jakarta).
Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan
banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh
Iskandar, Mus Mualim, ada juga Wedasmara. Barulah pada album Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya
semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu
juga album Doa Ibu berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya
dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim. Dari album Si Hitam, lagu yang semakin
memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga
dikatakan bahwa bersama album Si Hitam, album Doa Ibu adalah album yang
legendaris karena berisi lagu-lagu Minah Gadis Dusun, Pantang Mundur, yang
semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia
yang baik.[Juni 2008]
Catharina Chandra/XI-S1/33
Wikipedia.com
No comments:
Post a Comment