Kegemaran Bob Tutupoly akan dunia tarik suara telah ditunjukkannya
sejak kecil dan beliau mulai bernyanyi untuk mendapatkan uang jajan tambahan di
masa remajanya. Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet
Jazz di RRI Surabaya oleh Didi Pattirane. Bersama Didi Patirane, Bob juga
merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici.
Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta.
Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen,
Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas. Bob
Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen,
Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin. Band ini
berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di
Jakarta. Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam
lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll. bersama dengan Jack Lesmana pada tahun 1960.
Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki
Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi
Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung. Pada tahun 1963, band The
Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang
bekerja di Thailand. Bersama The Riders, Bob dapat tampil di Nirwana Super
Club, Hotel Indonesia sebanyak 15 kali dalam sebulan. Bob tidak hanya sering
tampil di Hotel Indonesia, tetapi juga di TVRI dan tempat-tempat lain yang
mengundangnya. Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk
merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco. Selanjutnya, Bob
pun mulai merekam berbagai lagu seperti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin
Kulupa, Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan. Beliau tidak hanya tampil di dalam
negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Pada tahun 1966-1969,
beliau meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Selain itu,
beliau juga dianugrahi golden records (piringan emas) karena hasil penjualan
piringan hitamnya laku di pasaran. Pada tahun 1969, Bob Tutupoly pindah ke Amerika
Serikat atas tawaran dari grup
Venturas (grup yang berisi orang Indonesia dan bermarkas di Los Angeles) yang
berjanji akan mencarikan produser dan melakukan rekaman di negara tersebut.
Sayangnya kedua hal tersebut tidak terwujud dan Bob malah bekerja paruh waktu
di Yamaha Buena Park dan bergabung dengan The Midnighters untuk bernyanyi di San
Fransisco dan Los
Angeles. Bob pun akhirnya
berpindah ke Las Vegas untuk bernyanyi di klub malam dan kasino-kasino yang ada
di sana. Di sana, beliau sempat merekam beberapa lagu seperti Hello LA
dan Bye-Bye Birmingham yang tidak diedarkan[4]. Di kota ini pula, beliau
bertemu dengan Haryono, Direktur Utama Pelita (anak perusahaan Pertamina) yang
memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi public relation dan
penyanyi di Restoran Ramayana. Restoran itu merupakan restoran Indonesia yang
didirika oleh Pertamina di New York dan berfungsi sebagai agen promosi wisata
Indonesia. Bob pun pernah menduduki jabatan sebagai pemimpin restoran tersebut
hingga akhirnya pada tahu 1976, beliau kembali ke Indonesia dan merekam lagu Widuri
ciptaan Slamet Aryadi. Pada tahun 1978, Bob dan Grace Simon terpilih untuk
menjadi wakil Indonesia dalam pertukaran artis ASEAN. Beliau juga menjadi
pemenang pertama dalam Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam
Festival Internasional di Budakan Hall, Jepang. Beberapa album yang telah
direkam oleh Bob adalah
•
Album
Nostalgia 2
•
Album Cinta
Nostalgia 2
Tembang Kenangan Pop Indonesia Vol 6 "Kerinduan"
Catharina Chandra/XI-S1/33
Wikipedia.com
No comments:
Post a Comment