Anda
pecinta musik? Mungkin sebagian besar orang akan mengatakan “ya”,
“tentu”, “pasti”, dan jawaban lain yang menjelaskan bahwa
salah satu hal yang disenangi adalah musik. Memang musik sudah tidak
bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Coba hitung berapa kali dalam
sehari anda bernyanyi maupun bersenandung lagu yang anda sukai.
Mungkin kebanyakan jawaban akan menjawab lebih dari 2 kali sehari.
Nah kalau ditanya jenis musik yang disuka maka akan keluar berbagai
jawaban, bisa pop, jazz, rock, dangdut, sampai aliran musik jadul
berbau keroncong.
Berbicara
soal keroncong, masih pada inget kan sama lagu nan jadul zaman dulu
yang jadi primadona Indonesia. Bisa dipastikan orang tua (angkatan
dibawah 80′n) masih cinta mati sama aliran musik ini, tapi lain hal
dengan kaula muda sekarang. Mungkin banyak anak muda sekarang yang
sudah tidak suka dengar musik ini. Ada yang bilang kuno, ga nge’Beat,
bikin ngantuk, sampai-sampai bilang norak dan kampungan. Tapi tunggu
dulu, jangan teruskan cacian seperti itu kepada lagu-lagu keroncong
karena lagu ini tetap menjadi aliran lagu Legendaris di Indonesia
bahkan Luar Negeri dan kini era musik keroncong sedang bangkit
kembali.
Kebangkitan
musik keroncong ini dilihat adri beberapa lagu yang di remix kembali
menjadi format yang lebih segar, yaitu format JAZZ. Singkat cerita,
kucingkampung27 sayup-sayup mendengar lagu keroncong jawa yang
nadanya berbeda dengan lagu aslinya. Setelah nguping-nguping akhirnya
dapat dipastikanlah lagu itu “Setasiun Balapan” yang dipopulerkan
oleh Om Didi Kempot (kalau nggak salah tahun 2002′n deh). yang
lebih mantap lagi, nadanya jadi bernuansakan Jazz.
Selidik
demi selidik, ternyata ada beberapa lagu keroncong yang di
Remake/Remix oleh sebuah perkumpulan musisi Jazz Indonesia dan mereka
menamakan diri mereka Javanese
Bossanova.
Lagu-lagu yang mungkin anda kenal adalah Stasiun Balapan, Sewu Kuto,
Bengawan Solo, Walang Kekek, Getuk, dan Kuncung. Javanese Bossanova
membuat lagu keroncong yang bernuansa Jazz ini menjadi lebih trendi
dan nikmat didengar, namun tidak melupakan ciri khas keroncong.
No comments:
Post a Comment