Pada
akhir tahun 30-an, Swing telah
menjadi bisnis hiburan yang sangat besar dan merupakan bisnis musik
paling bagus pada saat itu sampai dijuluki pula "greatest music
of all time". Kata "Swing" menjadi daya tarik
penjualan yang bagus dan dikaitkan dengan penjualan produk-produk
Dari mulai rokok sampai pakaian wanita, dan jika musik sudah
disesuaikan untuk permintaan komersial seringkali menjadi suatu
persoalan klise yang tidak ada habisnya pada musik itu sendiri, yaitu
antara idealisme musikal dan komersial.
Dalam
jazz seringkali ketika suatu gaya atau cara bermainnya menjadi
komersial, perkembangannya malahan akan sebaliknya karena adanya
beberapa grup atau musisi yang menginginkan menemukan atau membuat
sesuatu yang baru pada musik tersebut. Dan hal inilah yang terjadi
pada saat itu dan merupakan reaksi perlawanan dari gaya mode swing
yang merebak pada saat itu.
Perkembangan
musik baru ini, yang mendorong pertama kali berasal dari Kansas
City dan
sebagian besar musisi-musisi tersebut berdiam di Harlem, terutama di
tempat yang dinamakan Minton's
Playhouse,
dan sekali lagi dimulailah suatu era baru perkembangan musik jazz.
Pada waktu itu memang musik baru tidak berkembang dan tidak ditemukan
suatu kreasi baru dalam band-band yang bermain, hal ini disebabkan
karena penganut gaya lama hanya membuat atau menulis lagu-lagu untuk
musik Swing yang komersial, dan gaya baru hanya dibentuk oleh para
pemainnya secara personal yang dengan kesadaran penuh berusaha
membuat sesuatu yang baru, tetapi itupun baru pada
permainan-permainan individu instrumen mereka dan belum mempengaruhi
gaya musik grup bandnya secara keseluruhan. Tetapi di Minton's
Playhouse ini para musisi berkumpul dan menciptakan suatu gaya musik
baru atau yang mereka namakan sebagai modern jazz (pada waktu itu)
dan Minton's akhirnya menjadi suatu titik sentral yang penting dalam
perkembangan gaya baru tersebut seperti halnya New Orleans pada era
sebelumnya.
Dan gaya bermusik
yang baru ini dinamakan Bebop,
kata tersebut rupanya untuk mencerminkan atau menggambarkan suatu
bunyi atau suara dari interval musik yaitu , Flatted Fifth. Istilah
ini seperti pernah diterangkan oleh Dizzy
Gilliespie seorang
trumpeter yang juga merupakan salah satu exponen penting dalam era
Bebop ini, bahwa "bebop" merupakan sesuatu tentang ekspresi
jazz dan orang sudah dikatakan memainkan bebop pada saat dia bermain
dan secara spontan pemain tersebut atau para musisinya melakukan atau
memainkan suatu loncatan melodi (melodic leaps). Flatted
Fifth menjadi
suatu interval yang sangat penting pada bebop, atau ada kemudian yang
menyebutnya hanya bop. Pada masa era Swing, hal ini (flatted fifth)
dianggap sesuatu yang "salah", meskipun hal tersebut
digunakan dalam passing
chord untuk
menghasilkan efek harmoni tertentu, dan hal ini sebetulnya pernah
dilakukan olehDuke
Ellington dan Wiilie
"The Lion" Smith pada
sekitar tahun 20-an. Tetapi pada saat era Bebop ini hal tersebut
merupakan suatu karakteristik yang menyatu, seperti harmoni dasar
yang dekat dengan bentuk-bentuk awal jazz yang diperluas secara
konstan. Kalu kita amati selama sepuluh hingga duapuluh tahun
kemudian flatted fifth ini telah menjadi seperti "blue note"
pada era sebelumnya.
Dan jati diri para
musisi-musisi jazz yang menginkan perubahan dan kembali kepada
ekspresi dan idealisme musikal ,mereka dapat diubah melaui Bebop ini.
Mereka kebanyakan tidak suka musiknya hanya dianggap sebagai hiburan
belaka dan bebop ini dianggap sebagai revitalisasi akar ekspresi jazz
akan tetapi dengan perluasan gramatik musik yang sangat penting
sebagai reaksi terhadap standar-standar yang sedang ngetrend pada
waktu itu. Charlie
Parker yang
merupakan penggagas dan tokoh penting dalam era Bebop selain Dizzy
Giliespie pernah merumuskan : " .saya jenuh dengan akor-akor
klise, akor-akor yang dimainkan oleh setiap musisi. Saya yakin bahwa
masih ada sesuatu yang lain. Pada mulanya saya bisa mendengarkannya,
tetapi belum bisa memainkannya. Kemudian pada suatu kesempatan pentas
pada tahun 1939 saya mementaskan karya 'Cherokee' dan sambil bermain
saya menyadari bahwa jika saya gunakan interval-interval yang lebih
jauh dari nada dasar masing-masing akor .
Maka
baru kali ini saya memainkan yang saya dengar. "Musik Bebop
sangat diwarnai dengan kromatik serta nada-nada disonan. Walaupun
kerangka harmoninya masih tetap sebagai pola dasar, cara pengolahan
harmonimya lebih luas. Justru estetika improvisasi dari Parker ini
membuktikan bahwa gaya melodinya adalah harmoni yang dimainkan
horizontal dan jika struktur harmoninya sederhana, Parker membuatnya
lebih rumit. Dan dengan bebop ini musik "jazz" kembali
kepada aspek jazz pada awalnya yaitu improvisasi, dimana pada era
Swing benyak yang lebih mementingkan aransemen saja.
Apresiasi musik
Bebop oleh masyarakat , baik kaum negro maupun kulit putih, pada
awalnya sangat buruk . tentu saja karena musik ini dianggap "aneh"
tidak sesuai dengan norma-norma yang sudah distandarisasi pada waktu
itu dan kurang kondusif untuk suasana "entertainment" ,
tapi inilah musik "seni" yang merupakan ekspresi murni dari
seorang musisi dan tidak hanya melayani komoditi hiburan semata dan
Parker memang banyak mendapat perhatian pada waktu itu dengan
musiknya tersebut, pemain saxophoneBennie
Green mengatakan
: " saat Charlie Parker mulai tampil di dunia jazz, dia
menyebabkan banyak bentrokan, perselisihan serta rekasi agresif dari
kebanyakan musisi. Baru kali ini tidak cukup untuk mengatakan 'saya
penganut jazz.', melainkan sekarang ini perlu disebut penganut
siapa?! Artinya harus disebut apakah penganut jazz sebelum Parker
atau penganut jazz ala Parker. Louis
Armstrong pun
berpendapat bahwa musisi Bebop hanya ingin melecehkan jazz.".
Musisi-musisi lain
yang sangat penting perannya dalam era bebop ini selain Charlie
Parker dan Dizzie Giliespie adalah Thelonius
Monk dengan
suatu gaya piano yang sangat unik dan menjadi pelopor konsep piano
dari Cecil
Taylor pada
tahun 60-an, pemain drum Kenny
Clarke,
pianis Bud
Powell yang
sering disebut sebagai "father of bebop piano" serta
seorang komposer dan arranger
Tadd
Dameron.
No comments:
Post a Comment