Sunday, April 29, 2012

Dari Indra Lesmana Hingga Chandra Darusman 


Pada 30-31 Mei 1976, dalam acara bertajuk “Jazz Masa Dulu dan Kini”, muncullah musisi belia dan musikus masa depan: Indra Lesmana, putra Jack Lesmana. Waktu itu, Indra Lesmana bermain piano di atas pangkuan Broery Marantika karena kakinya belum bisa menyentuh pedal piano. Pementasan “Jazz Masa Lalu dan Kini” tersebut kemudian direkam dan dirilis ke publik lalu dianggap sebagai rekaman live pertama di Tanah Air saat itu. Dalam rekaman tersebut, seperti juga dalam pementasannya, tampil para musisi papan atas seperti Bubi Chen, Benny Likumahuwa, Didi Tjia, Benny Mustapha, Abadi Soesman, Margie Segers, Rien Djamain, Broery Marantika. Termasuk pula Indra Lesmana dan kakak-beradik, Oele dan Perry Pattiselanno. 
Menyangkut rekaman, di tahun 70-an, Jack Lesmana juga kerap menghasilkan album rekaman jazz. Selain album solo, ia juga melahirkan album dari beberapa penyanyi seperti Margie Segers, Rien Djamain, Broery Marantika. Dan saat itu terdapat label rekaman Hidayat, sebagai label indie yang aktif memproduksi rekaman-rekaman jazz. Hidayat kemudian ditemani label lain bernama Pramaqua. 
Pada tahun 1977, Pramaqua merilis album Jopie Item Combo & Idris Sardi, yang antara lain didukung pula oleh musisi kawakan seperti Karim Suweilleh (drums), Abadi Soesman (drum) dan Wempy Tanasale (bass). Album ini mengetengahkan duet permainan biola Idris Sardi dan raungan gitar Jopie Item. 
Jopie Item sejak pertengahan 1970-an muncul sebagai generasi lanjutan jazz Indonesia yang lumayan aktif bermain di pentas clubs dan TVRI. Grupnya waktu itu yang terkenal adalah Jopie Item Combo. Jopie juga bermain dengan Rully Johan atau Abadi Soesman. Sementara Abadi Soesman sendiri juga memiliki proyek jazz rock-nya yang lain dengan kelompok The Eternals, yang juga bermain di clubs
Di akhir 1970-an, tepatnya di 1978, berdirilah kafe bernama Green Pub di gedung Djakarta Theatre di pusat Kota Jakarta, yang lantas menjadi salah satu tempat trendy terpenting bagi pergerakan jazz di era 80-an. Waktu itu, yang tampil dalam grup yang memakai nama Gold Guys sebagai formasi perdana adalah Armand (keyboard), Djoko Waluyo Haryono (gitar), Dicky Prawoto (bass), Karim Suweilleh (drum), dan Embong Rahardjo yang kerap digantikan oleh Maryono (saksofon). Vokalisnya waktu itu adalah Jackie Bahasoean, vokalis jazz yang datang dari Surabaya.  
Perlu diingat pula, di akhir 70-an tersebut mulai terdeteksi pergerakan jazz di lingkungan kampus. Yang paling menonjol adalah Universitas Indonesia lewat para mahasiswa Fakultas Ekonominya. Pada waktu itu muncul Chandra Darusman dengan kelompok vokalnya bernama Chaseiro yang antara lain didukung teman-teman sekampusnya seperti kakak beradik Helmie dan Rizali Indrakesuma, Edi Hudioro, Norman Sonisontani, atau Omen. 

No comments:

Post a Comment