Pada
30-31 Mei 1976, dalam acara bertajuk “Jazz Masa Dulu dan Kini”,
muncullah musisi belia dan musikus masa depan: Indra Lesmana, putra
Jack Lesmana. Waktu itu, Indra Lesmana bermain piano di atas pangkuan
Broery Marantika karena kakinya belum bisa menyentuh pedal piano.
Pementasan “Jazz Masa Lalu dan Kini” tersebut kemudian direkam
dan dirilis ke publik lalu dianggap sebagai rekaman live
pertama di Tanah Air saat itu. Dalam rekaman tersebut, seperti juga
dalam pementasannya, tampil para musisi papan atas seperti Bubi Chen,
Benny Likumahuwa, Didi Tjia, Benny Mustapha, Abadi Soesman, Margie
Segers, Rien Djamain, Broery Marantika. Termasuk pula Indra Lesmana
dan kakak-beradik, Oele dan Perry Pattiselanno.
Menyangkut
rekaman, di tahun 70-an, Jack Lesmana juga kerap menghasilkan album
rekaman jazz. Selain album solo, ia juga melahirkan album dari
beberapa penyanyi seperti Margie Segers, Rien Djamain, Broery
Marantika. Dan saat itu terdapat label rekaman Hidayat, sebagai label
indie
yang aktif memproduksi rekaman-rekaman jazz. Hidayat kemudian
ditemani label lain bernama Pramaqua.
Pada
tahun 1977, Pramaqua merilis album Jopie Item Combo & Idris
Sardi, yang antara lain didukung pula oleh musisi kawakan seperti
Karim Suweilleh (drums), Abadi Soesman (drum) dan Wempy Tanasale
(bass). Album ini mengetengahkan duet permainan biola Idris Sardi dan
raungan gitar Jopie Item.
Jopie
Item sejak pertengahan 1970-an muncul sebagai generasi lanjutan jazz
Indonesia yang lumayan aktif bermain di pentas clubs
dan TVRI.
Grupnya waktu itu yang terkenal adalah Jopie Item Combo. Jopie juga
bermain dengan Rully Johan atau Abadi Soesman. Sementara Abadi
Soesman sendiri juga memiliki proyek jazz rock-nya yang lain dengan
kelompok The Eternals, yang juga bermain di clubs.
Di
akhir 1970-an, tepatnya di 1978, berdirilah kafe bernama Green Pub di
gedung Djakarta Theatre di pusat Kota Jakarta, yang lantas menjadi
salah satu tempat trendy
terpenting bagi pergerakan jazz di era 80-an. Waktu itu, yang tampil
dalam grup yang memakai nama Gold Guys sebagai formasi perdana adalah
Armand (keyboard), Djoko Waluyo Haryono (gitar), Dicky Prawoto
(bass), Karim Suweilleh (drum), dan Embong Rahardjo yang kerap
digantikan oleh Maryono (saksofon). Vokalisnya waktu itu adalah
Jackie Bahasoean, vokalis jazz yang datang dari Surabaya.
Perlu
diingat pula, di akhir 70-an tersebut mulai terdeteksi pergerakan
jazz di lingkungan kampus. Yang paling menonjol adalah Universitas
Indonesia lewat para mahasiswa Fakultas Ekonominya. Pada waktu itu
muncul Chandra Darusman dengan kelompok vokalnya bernama Chaseiro
yang antara lain didukung teman-teman sekampusnya seperti kakak
beradik Helmie dan Rizali Indrakesuma, Edi Hudioro, Norman
Sonisontani, atau Omen.
No comments:
Post a Comment