Senin, 16 April 2012, 12:08 WIB
www.jazzclub-birdland.de
Waktu menunjukkan
pukul 20.30 (GMT+1), meja-meja masih kosong dan ruangan masih
terlihat lengang. Panggung sederhana berhiaskan peralatan sound
system dengan latar grand piano dan drum kit kecil, mengundang decak
kagum bagi pengunjung yang pertama kali singgah di tempat ini.
Segilintir orang mondar-mandir di panggung, melakukan persiapan
sebuah pertunjukan langsung sederhana.
Suasana remang
dengan pencahayaan minim menjadi gaya khas interior sebuah Jazz Club.
Kayu menjadi unsur utama di ruangan ini, dengan hiasan torehan cat
minyak di atas kanvas menggambarkan sosok-sosok musisi
jazz.
Birdland adalah pusatnya musik jazz di Hamburg. Birdland mempunyai program pertunjukan yang bervariasi mulai dari aliran swing, mainstream, bebop, latin hingga modern dengan format solo, trio, quartet hingga big band. Lokasinya berada di basement toko musik Birdland. Lantai dasar berisikan berbagai peralatan dan perlengkapan musik yang bisa dijumpai pada grup musik jazz, seperti woodwinds, horns, piano, drum, dll.
Birdland adalah pusatnya musik jazz di Hamburg. Birdland mempunyai program pertunjukan yang bervariasi mulai dari aliran swing, mainstream, bebop, latin hingga modern dengan format solo, trio, quartet hingga big band. Lokasinya berada di basement toko musik Birdland. Lantai dasar berisikan berbagai peralatan dan perlengkapan musik yang bisa dijumpai pada grup musik jazz, seperti woodwinds, horns, piano, drum, dll.
Pertunjukan
dijadwalkan mulai pukul 21.00 (GMT+1). Meja dan tempat duduk yang
terbatas terkadang menjadi kendala bagi penikmat jazz di Birdland.
Datang awal menjadi sebuah keharusan jika ingin memanjakan telinga
dengan kenyamanan maksimal di tempat ini. Tak jarang, pengunjung rela
duduk di tangga kecil di lorong atau di pinggiran-pinggiran tonjolan
pada dinding sambil memegang gelas di tangannya.
Program pada malam itu berjudul “Birdland Vocal Session”. Sekitar pukul 21.30 (GMT+1), semua meja sudah penuh oleh pengunjung dari berbagai kalangan usia dan kepentingan. Pengunjung yang muda berbaur dengan yang tua dalam satu tujuan, memanjakan telinga dari hiruk pikuk kesibukan di kota pelabuhan ini.
Program pada malam itu berjudul “Birdland Vocal Session”. Sekitar pukul 21.30 (GMT+1), semua meja sudah penuh oleh pengunjung dari berbagai kalangan usia dan kepentingan. Pengunjung yang muda berbaur dengan yang tua dalam satu tujuan, memanjakan telinga dari hiruk pikuk kesibukan di kota pelabuhan ini.
Terlihat pemain
sudah menaiki panggung, bersiap di posisi masing-masing, piano,
double bass, drum dan vokalis di central
stage.
Ruangan yang tadinya ramai dengan ocehan, cengkrama dan canda-tawa
pengunjung, tiba-tiba sunyi saat sang vokalis mulai melantunkan suara
merdunya tanpa ada introduction.
Ya, malam itu pengunjung dihibur oleh seorang vokalis dengan
kuartetnya, Regina Ebinal.
Birdland menjadi
"sarang" bagi Regina Ebinal, vokalis jazz asal Jerman
kelahiran Milwaukee, Amerika Serikat, yang secara rutin tampil di
Birdland. Suara jazzy-nya sudah dikenal di Jerman, berbagai negara
Eropa dan Amerika Serikat. Ia pun pernah beberapa kali tampil di
pertunjukan radio maupun acara langsung bersama berbagai kelompok
jazz.
Selain sebagai penyanyi jazz, Regina juga aktif dalam mengajar sebagai instruktur vokal jazz di Hamburg. Malam itu, perempuan lulusan sekolah musik di Groningen, Belanda, berhasil membuat seisi ruangan menjadi hangat di tengah dinginnya malam Hamburg. Kemampuan vokal Regina dalam memainkan nada memang tidak diragukan lagi. Namun, terkadang artikulasi Regina tidak jelas, sehingga kata-kata dalam lagu yang dibawakan menjadi tidak jelas.
Setelah selesai membawakan 5 buah lagu, pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan dari beberapa orang yang telah mendaftarkan diri untuk berunjuk gigi. Jam session di Birdland memang rutin diadakan. Semua orang dapat mendaftarkan diri dan memamerkan sisi jazz-nya.
Selain sebagai penyanyi jazz, Regina juga aktif dalam mengajar sebagai instruktur vokal jazz di Hamburg. Malam itu, perempuan lulusan sekolah musik di Groningen, Belanda, berhasil membuat seisi ruangan menjadi hangat di tengah dinginnya malam Hamburg. Kemampuan vokal Regina dalam memainkan nada memang tidak diragukan lagi. Namun, terkadang artikulasi Regina tidak jelas, sehingga kata-kata dalam lagu yang dibawakan menjadi tidak jelas.
Setelah selesai membawakan 5 buah lagu, pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan dari beberapa orang yang telah mendaftarkan diri untuk berunjuk gigi. Jam session di Birdland memang rutin diadakan. Semua orang dapat mendaftarkan diri dan memamerkan sisi jazz-nya.
Acara jam
session
yang dipandu Regina, dibuka oleh seorang perempuan muda dengan gitar
akustiknya. Sosok perempuan tersebut tidak seperti seorang musisi
jazz, namun lebih seperti musisi indie aliran rock. Tampilannya
sederhana, dengan sepasang sneakers, jins dan topi cupluknya. Lagu
yang dibawakannya pun terdengar sederhana, “Bang Bang (You Shoot Me
Down) OST Kill Bill”.
Lagu asli yang
dibawakan oleh Nancy Sinatra itu memang terdengar sederhana, dengan
beberapa iringan alat musik saja. Perempuan itu pun membawakan Bang
Bang terdengar lebih sederhana lagi, dengan hanya beberapa genjrengan
dan petikan gitar. Sepintas terlihat seperti orang yang sedang
belajar bermain gitar. Tapi, dengan jenis vokal alto-nya yang begitu
kuat dan permainan alunan nada sentuhan jazz, keseluruhan pengunjung
pun menikmatinya.
Dalam beberapa kesempatan, jika peserta jam session cukup banyak, maka setiap peserta hanya diberikan kesempatan membawakan satu judul saja. Jam session bisa berlangsung hingga lewat tengah malam.
Program jam session dapat dinikmati secara gratis, cukup memesan minuman di bar dan duduk menikmati pertunjukan langsung. Sistem pelayanan di Birdland ini dengan self service. Untuk memesan minuman, pengunjung harus memesan dan mengambil pesanannya di bar. Jangan datang ke Birdland dengan perut kosong, karena makanan yang disajikan di Birdland hanya berupa makanan ringan pendamping minuman.
Dalam beberapa kesempatan, jika peserta jam session cukup banyak, maka setiap peserta hanya diberikan kesempatan membawakan satu judul saja. Jam session bisa berlangsung hingga lewat tengah malam.
Program jam session dapat dinikmati secara gratis, cukup memesan minuman di bar dan duduk menikmati pertunjukan langsung. Sistem pelayanan di Birdland ini dengan self service. Untuk memesan minuman, pengunjung harus memesan dan mengambil pesanannya di bar. Jangan datang ke Birdland dengan perut kosong, karena makanan yang disajikan di Birdland hanya berupa makanan ringan pendamping minuman.
Tidak semua program
yang diadakan Birdland gratis. Ada beberapa program, jika diisi oleh
artis maka dipungut biaya yang rentangnya cukup variatif mulai dari
10€(Euro).
Dhira
Adhiwijna
Mahasiswa M.Sc. Geomatik – Hydrography Specialization, Hafencity Universität Hamburg, penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemdibud
Mahasiswa M.Sc. Geomatik – Hydrography Specialization, Hafencity Universität Hamburg, penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemdibud
No comments:
Post a Comment