Sunday, April 29, 2012

Agar Jam Session Jazz Anda Lebih Seru


Oleh Indra Aziz
Saat ini kegiatan jam session jazz di Jakarta sedang ramai. Ada Mostly Jazz di Red & White Lounge Kemang setiap Minggu malam (follow @inlinemusic), ada Monday Madness di Largo Kemang setiap Senin malam (@largo_kemang), dan ada Sudden Jazz di Kopimerah Fatmawati setiap Selasa malam (@suddenjazz). Belum lagi jam session yang diadakan di sekolah musik seperti Institut Musik Daya Indonesia, dan jam session tahunan bersama musisi-musisi internasional dalam rangkaian acara Java Jazz Festival.
Jam session adalah saatnya para musisi bermain bersama tanpa ada perencanaan sebelumnya, tanpa latihan, mentah, bebas, namun tetap beretika agar pelaksanaannya menyenangkan bagi semua yang berpartisipasi. Nah, lalu bagaimana agar jam session lebih menyenangkan, berikut ini beberapa tips yang bisa anda simak.
1. Pastikan dulu anda memang siap secara pengetahuan dan teknik bermain
Dalam jam session musisi-musisi yang bermain ingin bermain musik serta berinteraksi dengan nyaman. Jika kita belum siap, bisa-bisa kita menghambat proses tersebut dan jam session jadi tidak menyenangkan baik untuk kita maupun untuk musisi lain.
2. Hafalkan lagu-lagu yang sering digunakan untuk jam session
Misalnya lagu-lagu dengan format 12 bars blues dan rhythm changes, lagu-lagu yang cukup populer seperti Bye Bye Blackbird, Stella By Starlight, Have You Met Miss Jones, dsb. Dengan begini kita tidak akan kebingungan di atas panggung.
3. Tidak solo terlalu panjang
Ketika bermain solo, kita harus juga memikirkan pemain lain. Jangan solo terlalu panjang apalagi jika solo kita tidak “bercerita banyak” atau ngalor ngidul cari-cari. Pemain lain menunggu giliran solo, dan rhythm section lama-lama bisa pegal juga. Umumnya untuk lagu pelan 1-3 chorus, atau untuk lagu cepat 3-5 chorus cukup. Lihat-lihat juga, ada berapa solis yang ada, kalau sudah banyak, kita boleh mengurangi durasi solo kita agar yang lain kebagian “enak”-nya. Tips dari Barry Likumahuwa: Biasanya jumlah chorus mengikuti solis sebelumnya, misalnya pianis solo pertama sepanjang 4 chorus, maka biasanya solis lain mengikuti sejumlah 4 chorus atau tidak jauh dari situ.
4. Jangan memotong solo pemain lain
Selalu dengar satu sama lain, jangan sampai kita menggunggu kenyamanan pemain lain yang sedang asyik solo dengan memotongnya. Justru kita berikan dukungan, misalnya denganaccompaniment yang “memancing” kreatifitas, dsb.
5. Toleransi dengan kesalahan
Dalam jam session tentunya banyak hal yang tidak terduga bisa terjadi. misalnya ketukan pemain lain terbalik, salah not, salah ini dan itu sehingga kadang bunyinya tidak enak. Hal ini biasa dan tidak perlu sampai menjatuhkan mood kita, tetaplah jaga suasana menyenangkan untuk semuanya.
6. Jangan mendominasi panggung
Misalnya anda pemain drum, dan malam itu saat jamming anda tahu ada beberapa orang pemain drum lain yang menunggu giliran, maka sebaiknya kita tidak mendominasi drum dan mempersilahkan pemain lain untuk bermain. Misalnya malam itu musisinya sedang banyak yang hadir, kita main satu-dua lagu sudah cukup (trims lagi Barry tipnya).
7. Bagi vokalis
Pilihlah lagu yang kira-kira musisi lain tahu, dan sebisa mungkin main di kunci standar, atau paling tidak bukan di kunci yang kurang enak seperti di F# atau di B. Selain itu, jagalah form anda, ketahui posisi anda dalam lagu sudah di mana, jangan kita tiba-tiba bernyanyi memotong solo musisi lain.
8. Bawalah instrumen anda sendiri
Tentu saja ada teman-teman yang bersedia alat musiknya dipinjam, tetapi paling baik adalah membawa alat musik kita sendiri (kecuali drum dan piano tentunya) selain lebih higienis, kita tidak perlu takut merusak instrumen orang lain, dan juga kita akan bermain lebih bagus karena kita sudah kenal betul dengan karakter instrumen kita.
9. Tempo bagi rhythm section (bassist & drummer)
Memang tempo adalah tanggung jawab masing-masing pemain, tetapi sebagai rhythm sectionjika tempo kita tidak bagus, lagu yang dimainkan saat jam session sudah bisa dipastikan tidak akan enak bunyinya. Bertanggung jawablah!
10. Jaga komunikasi di atas panggung
Saat jam session hampir semuanya berjalan secara spontan. Bagaimana intro sebuah lagu, bagaimana endingnya, apakah ada trading fours/eights, apakah ada solo bass, dsb. Selalu jaga komunikasi dengan pemain lain, baik sebelum lagu dimulai, maupun saat lagunya sedang dimainkan.
Jam session itu sehat bagi musisi khususnya yang suka bermain jazz, datangi jam session di dekat anda, dukung acara jazz lokal, dan have fun!
Penulis berpengalaman menjadi host jam session jazz sejak tahun 2001 di Klub 45, Eastern Promise, dan saat ini aktif sebagai host di Mostly Jazz Red & White Lounge bersama Indra Lesmana.


Nu Jazz
Posted on Mei 19, 2010
Nu jazz adalah menggabungkan instrumentasi hidup dengan beats asli jazz (dicontohkan oleh St Germain Prancis, Jerman dan FILA Jazzanova Brazillia dari Inggris) untuk lebih ngejazz dengan unsur-unsur elektronik (seperti dari The Cinematic Orchestra dari Inggris, Belgia PhusionCulture, Kobol duo Meksiko, dan jazz “Norwegia” ciri yang dipelopori oleh Bugge Wesseltoft, jaga Jazzist, Nils Petter Molvær dll.
Nu jazz biasanya jauh melenceng ke wilayah elektronik daripada sepupu dekatnya, jazz acid (atau jazz groove), yang umumnya lebih dekat dengan funk , soul, dan rhythm and blues, meskipun ada bahasan yang mencatat seperti seniman jazz groove & smooth seperti Groove Colective, dan Pamela Williams yang bersilang pendapa antara gaya dan style. Nu jazz bisa sangat eksperimental di alam dan dapat sangat bervariasi dalam suara dan konsep. Suara itu, tidak seperti sepupunya yang Acid Jazz, berangkat dari akar blues dan bukannya mengeksplorasi suara elektronik dan sensualitas smooth jazz. Nu Jazz “adalah musik itu sendiri dan bukan ketangkasan individu para musisi.”
unsur-unsur Nu Jazz Jazz sering di padu-padankan dengan tekstur tradisional dan musik elektronik modern dan improvisasi bebas, dengan demikian, musik yang benar-benar dapat berkembang menjadi sangat bervariasi dari seniman untuk seniman. Gaya dapat mencakup ritme rusak, harmoni tanpa nada, dan melodi improvisasi. Matius Shipp dan lain-lain menunjukkan gayasebagai “jazztronica” atau “elektro-jazz”.
Sejarah
Nu jazz muncul dari penggunaan instrumen elektronik pada tahun 1970-an karya dari tokoh-tokoh seperti Miles Davis, Herbie Hancock, dan Ornette Coleman. Awal 1980-an Hancock dengan Bill Laswell, khususnya membikin project, seperti album Future Shock, yang diantisipasi dalam penggabungan elektro dan irama hip-hop. Awal di era 80-an sampai akhir, banyak musisi hip-hop bekerja dalam gaya rap jazz – di antara mereka, Gang Starr, The Roots, A Tribe Called Quest, dan Nas. Juga di tahun 1980-an, musisi house banyak mengambil inspirasi dari musik jazz, terutama pasca-bop dan funk jazz.
Pada pertengahan tahun 90-an-dan awal 2000, musisi dari irama down tempo, St Germain, DJ takemura, Perry Hemus dan Jazzanova mulai menggali lebih dalam jazz. Pada periode yang sama, produsen cerdas break dance – yang paling terkenal Squarepusher dan Spring Heel Jack, dan kemudian London Elektricity dan mulai berminat akan musik ini. Techno musisi, seperti Laurent Garnier, Carl Craig dan Innerzone proyek Orchestra, juga menyentuh nu jazz. Beberapa tokoh dari hardcore digital dan Breakcore, terutama Alec Empire, Nic Endo, dan Venetian Snares, telah mengeksplorasi varian, lebih keras noiser pada gaya. Satu dekade kemudian, beberapa produsen dubstep, seperti Boxcutter, juga menjelajahi jazz elektronik.
Sementara masih merangkul bentuk tradisional Jazz, pianis Bugge Wesseltoft dan terompet Nils Petter Molvær dikenal karena gaya nu jazz improvisasi mereka. Cinematic Orchestra juga dikenal untuk menggabungkan sebuah band jazz tradisional sedangkan unsur elektronik masuk ke dalam produksi musik mereka.
Label
Thirsty Ear adalah label rekaman yang dirilis oleh seniman rekaman Nu Jazz banyak. Ini termasuk William Parker, Antipop Konsorsium, Tim Berne, Meat Beat Manifesto, Mob Sex, Nils Petter Molvaer, Matthew Shipp, Craig Taborn, DJ Spooky, dan Spring Heel Jack.
Nu Jazz juga sering dikaitkan dengan Ninja Tune, karena banyak seniman Nu Jazz di sambangi label musik. Seniman menandatangani untuk Ninja Tune termasuk The Cinematic Orchestra, Funki porcini, The Herbaliser,

No comments:

Post a Comment