SETELAH lulus dari bangku SMA 2008 silam, Sherina Munaf memusatkan
perhatiannya untuk mengejar karir di industri musik. Hampir seluruh
hari-harinya diisi dengan jadwal manggung yang padat.
Kini, pelantun lagu “Geregetan” itu siap melanjutkan
pendidikan formalnya.
“Tiga tahun cukuplah membuat aku lebih dewasa. Ada kepuasan baru
yang ingin saya jalani. Yaitu melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih
tinggi,” ucapnya, ditemui di gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Kamis
(24/3).
Ya, Sherina ingin segera bisa kuliah. Agar lebih maksimal, dara
kelahiran 11 Juni 1990 itu memilih kampus di luar negeri, yakni di
Amerika.
Alasannya memilih kuliah di negeri Paman Sam bukan hanya karena
kualitas pendidikan di sana, tapi juga lebih menantang.
“Aku tipikal orang yang selalu ingin lebih mandiri. Kebayang di luar
negeri enggak ada siapa-siapa, aku ingin merasakan hal yang seperti itu.
Jadi biar lebih fokus belajarnya,” jelas Sherina.
Agnes Monica Muljoto (lahir di Jakarta, 1 Juli1986; umur 25 tahun)
adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia. Ia
memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai seorang
penyanyi cilik. Agnes telah merilis tiga album anak-anak yang berhasil
mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik populer di era 1990-an. Selain
bernyanyi, Agnes kemudian juga menjadi presenter di beberapa acara televisi
anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran.
Penampilannya di sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil
melambungkan namanya. Agnes kemudian membintangi sederet judul sinetron yang
menjadikannya artis remaja dengan bayaran termahal saat itu. Pada tahun 2003, Agnes merilis
album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali
melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air
mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.
Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A'..?!, ia menggandeng
penyanyi asal Amerika Serikat Keith
Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga terlibat dalam syuting dua serial
drama Asia, The Hospital dan Romance In the White House di Taiwan. Agnes berhasil meraih penghargaan
dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea
Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes
mulai terlibat sebagai produser dan penulis
lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang
pencarian bakat Indonesian Idol. Agnes juga menjadi salah
satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles,
Amerika
Serikat. Seiring dengan melesatnya Agnes
ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di
kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes merupakan penyanyi
dengan jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan
puluhan trofi, termasuk di antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic
Awards, dan empat MTV Indonesia Awards. Selain itu,
Agnes telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT
dalam memberantas perdagangan manusia.
Yess!, album duet Agnes bersama Eza Yayang yang dirilis tahun
1995.
Agnes Monica Muljoto dilahirkan
di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 1986. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Jenny Siswono
dan Ricky Suprapto.[1]
Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Steve Muljoto yang kemudian menjadi
manajernya.[2]
Agnes menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Tarakanita Jakarta, kemudian
melanjutkan pendidikannya ke SLTP Pelita Harapan.[3]
Di sekolahnya, Agnes merupakan siswi yang berprestasi di bidang akademik dan
sering menerima beasiswa, meskipun ia juga disibukan dengan aktivitas luar
sekolah seperti kursus piano, bahasa Inggris, seluncur es,
dan bulu
tangkis.[4]
Bakat Agnes di bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak, khususnya
bidang tarik suara. Selain ditempa di gereja, Agnes juga ikut kursus vokal di
beberapa tempat.[5] Saat menginjak usia enam tahun,
Agnes memulai kariernya sebagai penyanyi cilik dan merekam album anak-anak
pertamanya yang diberi judul Si Meong.[1]
Nama Agnes melambung sebagai penyanyi cilik saat ia merilis album keduanya pada
tahun 1995 yaitu Yess!,
yang merupakan album duet bersama Eza Yayang. Album tersebut dinobatkan sebagai
"Album Anak-Anak Terbaik" pada tahun 1999.[6]
Album lain yang telah dirilis Agnes yaitu Bala-Bala.
Ketiga album tersebut berhasil melejitkan Agnes ke jajaran penyanyi cilik
terpopuler di era 1990-an.[5]
Selain bernyanyi dan merilis album, Agnes juga menjadi presenter acara
anak-anak yaitu Video Anak Anteve (VAN) di Anteve, Tralala-Trilili
di RCTI, dan Diva
Romeo di Trans
TV. Agnes berhasil meraih penghargaan Panasonic
Awards untuk "Pembawa Acara Anak-Anak Terfavorit" selama dua
tahun berturut, 1999 dan 2000.[7] Menginjak usia remaja, Agnes
mulai terjun ke dunia seni peran, dimulai dengan penampilannya di sinetron Lupus
Millenia dan Mr. Hologram pada tahun 1999.[3]
Pada tahun itu, Agnes berhasil menempati urutan pertama jajak pendapat artis
beranjak remaja terbaik versi artiscilik.com.[3]
Pada tahun 2000, Agnes menjadi pemeran utama di sinetron Pernikahan Dini bersama Sahrul
Gunawan. Sinetron inilah yang berhasil melambungkan nama Agnes dan
menghapus citranya sebagai seorang artis cilik.[7]
Akting Agnes di sinetron tersebut berhasil meraih penghargaan "Aktris
Terfavorit" pada Panasonic Awards pada tahun 2001 dan 2002, serta
SCTV Awards sebagai "Aktris Ngetop" pada tahun 2002.[7]
Selain itu, Agnes juga menyanyikan dua lagu ciptaan Melly
Goeslaw berjudul "Pernikahan Dini" dan "Seputih Hati"
sebagai lagu tema sinetron Pernikahan Dini. Kedua lagu tersebut
merupakan penampilan pertama Agnes sejak kemunculannya sebagai penyanyi cilik
beberapa tahun silam. Kedua lagu tersebut telah dirilis dalam album kompilasi
bertajuk Love
Theme (2001).[8]
Sepanjang tahun 2002, Agnes telah membintangi tiga judul sinetron, yaitu Ciuman
Pertama, Kejar Daku Kau Ku Tangkap, dan Amanda.[6]
Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi Yana Julio
dalam lagu "Awan dan Ombak" dalam album Jumpa Lagi.[9]
Seiring dengan popularitasnya, Agnes berhasil menjadi artis remaja dengan
bayaran termahal di Indonesia pada saat itu.[10]
Pada tanggal 8 Oktober 2003,
Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk And the Story Goes. Penggarapan album ini
melibatkan beberapa musikus kenamaan Indonesia, termasuk di antaranya Ahmad Dhani
dan Melly
Goeslaw.[11]
Agnes menjelaskan "Untuk album baruku ini, aku memang ingin segala
sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Dari pemilihan lagu, musikus, sampai
konsep videoklip, aku ingin yang benar-benar oke."[12]
Proses penggarapan album yang memakan waktu selama 1,5 tahun tersebut juga
disibukan dengan audisi penari dan program gizi untuk mempersiapkan stamina
Agnes sebagai penyanyi.[11][12]
Proses persiapan yang benar-benar matang tersebut akhirnya membuahkan
kesuksesan pada album tersebut. Aquarius Musikindo selaku label yang
menaungi Agnes melaporkan bahwa And the Story Goes sudah laris dipesan
sekitar 35.000 keping sebelum dirilis secara resmi.[12]
Tak lama berselang, album ini kemudian meraih double platinum dengan
penjualan lebih dari 300.000 keping.[3][13]
Album pertama Agnes ini mengangkat "Bilang Saja" sebagai singel
pertama dengan klip yang mengusung konsep street fashion.[11]
Singel lain yang lahir dari album ini yakni "Indah", "Cinta
Mati", dan "Jera". Selain sukses secara komersial, album ini
juga membuahkan sejumlah penghargaan. Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2004, Agnes
memenangkan tiga penghargaaan dari total sepuluh nominasi, yaitu sebagai
"Artis Pop Solo Wanita Terbaik" untuk lagu "Jera",
"Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik" untuk lagu "Bilang
Saja", serta "Duo/Group Terbaik" untuk kolaborasinya dengan
Ahmad Dhani di lagu "Cinta Mati".[14] Ia
juga berhasil meraih penghargaan sebagai "Pendatang Baru Terbaik"
pada Anugerah Planet Muzik 2004 yang digelar di Singapura.
Kesuksesannya dalam usia yang masih sangat muda membuat Agnes mendapat julukan
"Diva Muda" dalam kancah musik Indonesia.[6]
Ia juga mulai memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.[15] Sepanjang tahun 2003, selain
disibukan dengan perilisan album pertamanya, Agnes juga menggarap sinetron Cewekku
Jutek sebagai pemeran utama bersama Roger
Danuarta. Pada tahun berikutnya, Agnes membintangi dua sinetron, Bunga
Perawan dan Cantik.[16]
Penampilan Agnes dalam tiga sinetron tersebut mengantarkannya meraih
penghargaan Panasonic Awards 2003 sebagai "Aktris Terfavorit" dan
SCTV Awards 2004 sebagai "Aktris Ngetop". Di tengah kesibukannya
sebagai penyanyi, Agnes masih tetap memperhatikan pendidikannya. Setelah lulus
dari bangku SMA Pelita Harapan, ia menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada
jurusan Hukum.[17]
Agnes resmi meluncurkan album
keduanya berjudul Whaddup A'..?! pada tanggal 10
Desember 2005. Kali ini, selain menggandeng sejumlah musikus Indonesia seperti Dewiq, Melly
Goeslaw, dan Andi Rianto, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika
Serikat Keith
Martin untuk berkolaborasi.[3]
Di album ini, Keith Martin menciptakan dua buah lagu berbahasa Inggris untuk
Agnes, termasuk di antaranya "I'll Light a Candle" yang mereka
bawakan secara duet.[13]
Untuk mempromosikan album tersebut, Agnes menggelar konser tunggal di empat
kota di Indonesia, yakni Bandar Lampung, Surabaya, Bandung, dan Makassar,
dengan tajuk Clasnezenzation.[18]
Album ini juga menelurkan lima singel hit yaitu "Bukan Milikmu Lagi",
"Tanpa Kekasihku", "Tak Ada Logika", "Cinta di Ujung
Jalan", serta "Dan Tak Mungkin". Whaddup A'..?! mendapat
respons positif dan diganjar sejumlah penghargaan. Pada pegelaran Anugerah Musik Indonesia 2006, Agnes
menyabet dua penghargaan yakni "Artis Pop Wanita Terbaik" dan
"Karya Produksi R&B Terbaik" untuk lagu "Bukan Milikmu
Lagi".[19]
Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia 2006, Agnes
kembali meraih trofi "Most Favorite Female" berkat lagu "Tak Ada
Logika".[20]Whaddup
A'..?! juga telah meraih triple platinum untuk angka penjualan album
yang mencapai lebih dari 450.000 keping.[21]
Penampilan Agnes
Monica sebagai bintang tamu pada Asian Idol
ditahun 2007
Pada tahun 2005, Agnes juga
terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul The Hospital di Taiwan yang
dibintangi oleh Jerry Yan, salah satu personel F4.[22]
Agnes juga ikut dalam syuting serial Romance in The White House bersama
Peter Ho, yang dalam serial ini Agnes bermain hanya dalam beberapa episode
saja.[23]
Di Indonesia, Agnes juga disibukan dengan perannya di dua sinetron di Indosiar,
yaitu Ku Tlah Jatuh Cinta dan Pink[24][25] Di
penghujung tahun 2006, Agnes kemudian membintangi sinetron komedi berjudul Kawin
Muda yang ditayangkan di RCTI.[26]
Pada saat yang bersamaan, Agnes juga memutuskan untuk cuti dari kuliahnya di
jurusan Hukum, Universitas Pelita Harapan. Langkah ini diambil Agnes akibat
kesibukannya dalam menjalani karier dan mempersiapakan rencananya untuk go
international.[27] Pada awal tahun 2007, Agnes
ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Region
sebagai duta anti narkoba se-Asia.[28]
Pada tanggal 15 Mei 2007, Agnes menjadi artis pembuka konser grup R&B
Amerika Serikat Boyz II Men di Istora Senayan, Jakarta.[7]
Agnes dan promotor konser sempat mengumumkan bahwa ia akan berkolaborasi dengan
grup tersebut, meskipun akhirnya tidak terlaksana akibat persiapan yang belum
matang. Pada tanggal 23 Juni 2007, Agnes menggelar konser tunggal untuk pertama
kali di Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, yang
disaksikan sebanyak 3.000 penonton.[29]
Agnes juga menjadi bintang tamu khusus dalam panggung final Asian Idol
yang digelar pada tanggal 16 Desember 2007, dengan membawakan lagunya berjudul
"Get Up".[30]
Pada awal tahun 2008, Agnes
membintangi sinetron kejar tayang RCTI berjudul Jelita.[31]
Agnes mulai menggarap album studio ketiganya dan merilis lagu berjudul
"Matahariku" lebih awal sebagai singel pertama. Sampai saat ini,
"Matahariku" merupakan singel terlaris Agnes dengan penjualan nada
sambung mencapai lebih dari tiga juta dalam waktu sembilan bulan.[32]
Videoklip "Matahariku" juga telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali
di YouTube,
menjadikannya video musik Indonesia yang paling banyak ditonton.[33]
Lagu tersebut kembali membuahkan Agnes penghargaan di MTV Indonesia Awards sebagai
"Most Favorite Female" serta Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai
"Artis Pop Solo Wanita Terbaik".[34]
Pada bulan September 2008, Agnes meluncurkan singel kedua berjudul "Godai
Aku Lagi" yang merupakan ciptaannya sendiri. Sebagai pemanasan sebelum
resmi merilis album, Agnes merilis album mini yang memuat dua singel saja "Godai Aku Lagi"
dan "Matahariku".[35]
Agnes juga membintangi sinetron keduanya pada tahun itu berjudul Kawin Masal. Pada tanggal 4 Oktober 2008,
Agnes tampil di panggung Asia Song Festival yang
diselenggarakan oleh Korea Foundation for International Culture Exchange di Seoul, Korea
Selatan. Acara yang diikuti 24 artis dari 12 negara Asia tersebut
disaksikan oleh 35.000 penonton di Seoul World Cup Stadium dan disiarkan di
stasiun televisi di 30 negara.[36][37]
Agnes menampilkan dua lagu miliknya, "Godai Aku Lagi" dan "Shake
It Off", dengan memasukkan unsur tarian Bali. Penampilan Agnes
tersebut mendapat respons positif dari sejumlah media lokal Korea dan meraih
penghargaan "The Best Asian Artist Award" dari panitia.[38]
Pada tahun berikutnya, Agnes kembali tampil di panggung tersebut dan membawakan
tiga lagu yaitu "Shake It Off", "Temperature", serta lagu
milik penyanyi pop Michael Jackson, "Heal the
World". Panggung kali ini diikuti 14 artis dari sembilan negara Asia dan
disaksikan sekitar 40.000 penonton.[39]
Seperti penampilan sebelumnya, Agnes kembali mendapat sambutan baik serta
menerima penghargaan "The Best Asian Artist Award" untuk kedua
kalinya.[40] Pada tanggal 1 April 2009 Agnes
akhrinya resmi meluncurkan album ketiganya yang diberi judul Sacredly Agnezious. Kali ini,
Agnes lebih terlibat secara langsung dalam pengerjaan album. Dengan dibantu
sejumlah musikus ternama, yaitu Erwin
Gutawa, Dewiq,
Pay, dan DJ Sumantri,
Agnes turut terlibat sebagai produser dan pencipta lagu dalam album tersebut.[41]
Selain dua singel terdahulu, "Matahariku" dan "Godai Aku
Lagi", Sacredly Agnezious melejitkan singel lain berjudul
"Teruskanlah" dan "Janji-Janji". Pada MTV Indonesia Awards 2009, Agnes
menyabet dua penghargaan sebagai "Most Favorite Female" serta
"Artist of the Year" yang merupakan penghargaan tertinggi dalam acara
tersebut.[42]
Pada Anugerah Musik Indonesia yang digelar
pada tahun berikutnya, Agnes berhasil meraih dua penghargaan, masing-masing
untuk kategori "Album Pop Terbaik", "Artis Solo Pop Wanita
Terbaik" dan "Album Terbaik Terbaik".[43]
Pada tanggal 23 Mei 2009, Agnes tampil sebagai salah satu bintang tamu dalam
acara "Festival of Life" di Garuda Wisnu Kencana, Bali, dalam rangka
peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.[44]
Pada tanggal 14 Oktober 2009, Agnes juga terlibat dalam konser pementasan
lagu-lagu grup legendaris ABBA bertajuk "Dancing Queen" di Istora Senayan dengan
menyanyikan lagu "The Winner Take It's All".[45]
Setelah sekian lama cuti dari kuliahnya, Agnes akhirnya memutuskan untuk
mengundurkan diri dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan dengan IPK
terakhir 3,67.[46]
Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Oregon State University (OSU), Amerika
Serikat, dengan program distance education di jurusan Political
Science.[47]
Memasuki tahun 2010, Agnes
mendapat kehormatan menjadi juri dalam ajang pencarian bakat Indonesian
Idol.[48]
Kehadiran Agnes di ajang tersebut sempat diragukan karena usianya yang masih
terlalu muda. Agnes berkomentar "Kalau pengalaman, jangan dilihat dari
umur. Dengan prestasi yang aku dapat, enggak ada beban buatku berada di antara
Mas Anang dan Mas Erwin.
Aku sendiri merasa bukan jadi juri, aku dibiarkan jadi diri sendiri, aku
sebagai teman mereka [para peserta]. Aku akan bagi pengalamanku ke
mereka."[49]
Agnes juga ditunjuk menjadi duta MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking)
dalam misi memberantas perdagangan manusia.[50]
Pada tahun ini, Agnes meluncurkan singel berjudul "Karena Ku Sanggup"
yang ia ciptakan bersama musikus Andi Rianto.[51] Ia
juga membintangi sinetron berjudul Pejantan
Cantik yang tayang di Indosiar. Pada tanggal 21 November 2010, Agnes
menjadi salah satu pembawa acara karpet merah ajang penghargaan tahunan American Music Awards yang diselenggarakan di
Nokia Theatre, Los Angeles, Amerika
Serikat. Ia tampil menggunakan busana bermotif batik dan kebaya, serta
sesekali menggunakan bahasa Indonesia.[52][53]
Pada kesempatan tersebut, Agnes juga berduet bersama penyanyi Meksiko Christian Chávez dalam lagu berjudul "¿En
Dónde Estás?" yang dikemas dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Indonesia.[54] Pada tanggal 2 Februari 2011,
Agnes meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Agnes
Is My Name.[55]
Album ini memuat sepuluh singel pilihan dari tiga album
studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru "Karena Ku Sanggup"
dan "Paralyzed".[56][57]
Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan meraih plakat "Million
Award" untuk penjualan lebih dari satu juta keping dalam waktu empat
bulan.[58]
Pada saat acara peluncuran album tersebut, Agnes mengumumkan bahwa ia telah
menandatangani kontrak dengan Sony/ATV Music Publishing.[59]
Pada tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional,
Agnes menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik
Rekaman Indonesia (PAPPRI) atas dedikasi dan sumbangsihnya, baik berupa
pemikiran maupun perbuatan, bagi kemajuan dan perkembangan serta pelestarian
musik Indonesia.[60]
Agnes juga kesekian kalinya meraih penghargaan di Anugerah Musik Indonesia, untuk tahun 2011
ia memenangkan kategori "Artis Solo Wanita Terbaik".[61] Pada bulan September 2011, Agnes
berduet dengan penyanyi senior Amerika Serikat Michael
Bolton pada lagu "Said I Loved You...But I Lied". Lagu tersebut
direkam dalam album Bolton bertajuk Gems: The Duets Album yang dirilis
di seluruh kawasan Asia, termasuk Jepang.[62][63]
Agnes juga berhasil meraih nominasi sebagai "Worldwide Act Asia
Pasific" dalam ajang penghargaan MTV Europe Music Awards 2011.[64]
Saat ini Agnes sedang sibuk merampungkan proyek album internasional perdananya
di Los Angeles bersama beberapa musisi, termasuk di antaranya produser dan
rapper Timbaland.[65] Awal tahun 2012 Agnes menjadi
juri/komentator di Indonesian Idol season 7.[66].
Pada bulan maret 2012 dia menjadi nominasi di American Nickleodeon Kids Choice
Awards 2012 kategori baru Favorite asian act.[67]
Tidak
ada satu pun di dunia ini yang "original" tanpa pengaruh dari hal
lainnya. Saya beruntung lahir dan dibesarkan di Indonesia (specifically
Jakarta) di zaman ini di mana kita (dalam hal ini Indonesia) sangat terbuka
dengan proses globalisasi. Budaya Timur dan budaya Barat saling memengaruhi,
ya begitu keadaannya. Intinya, adanya pengaruh antarbudaya jangan dianggap
sebagai "budaya yang berbenturan", tapi anggaplah sebagai budaya
yang "saling melengkapi". Ambil yang baik dari budaya-budaya
tersebut dan tinggalkan yang negatif. Jadi, ya, saya ini adalah produk
Indonesia dan produk era globalisasi.[46]
”
Ketertarikan Agnes dalam dunia
busana mendorongnya untuk menekuni bisnis clothing line yang mendapat
sambutan bagus.[80]
Menurut survei yang dilakukan majalah Cosmopolitan
pada tahun 2010, Agnes merupakan penyanyi wanita terseksi di Indonesia.[81] Ia
juga sempat meraih Kartini Award dari Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT)
dan World Health Organization (WHO). Menurut Ketua Umum WITT Nita Yudi,
"Karena Agnes adalah artis muda berprestasi yang enerjik, dan pastinya
tidak merokok. Semoga dapat menjadi contoh yang baik bagi generasi muda."[82]
Agnes juga merupakan selebriti yang tertutup mengenai kehidupan pribadinya di
media. Ia sering diterpa gosip menjalin hubungan khusus dengan sejumlah nama,
namun tak satu pun yang ia konfirmasi.[83] Agnes merupakan penyanyi
Indonesia dengan jumlah penghargaan paling banyak dalam sejarah.[84]
Sebagai salah satu figur paling dominan dalam industri hiburan Indonesia, Agnes
telah mendapat kepercayaan untuk menjadi bintangi iklan ataupun duta oleh
berbagai merek produk.[85]
Agnes juga telah terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial. Ia melakukan kegiatan
penggalangan dana untuk membantu para korban bencana, seperti di Sumatera
Barat dan Situ Gintung.[86][87]
Agnes juga membantu menggalang dana senilai lebih dari Rp 400 juta untuk Persis,
tim sepak bola Surakarta, melalui konser yang diadakan di Diamond Convention
Center di Surakarta.[88]
Awal bulan Desember 2011, Agnes Monica mengadakan konser amal "Save A Teen
Charity Concert", konser yang diadakan untuk membantu remaja-remaja yang
putus sekolah. Hasil tiket yang ludes terjual diserahkan ke Sampoerna
Foundation sebagai pemrakarsa acara untuk disumbangkan pada remaja-remaja yang
yang membutuhkan. [89] http://id.wikipedia.org/wiki/Agnes_Monica
“Saat membuat sesuatu, saya akan membuatnya
dengan total dan maksimal, karena saya selalu berpikir ini akan menjadi
persembahan terbaik saya untuk penikmat musik indonesia, dan mungkin saja tidak
akan berulang”
Kalimat tersebut selalu diungkapan dan telah
dibuktikan Erwin Gutawa selama hampir dua dekade perjalanan kariernya. Sebut
saja konser ERWIN GUTAWA 2002, CHRISYE: DEKADE tahun 2003, KONSER EG SALUTE TO
KOES PLUS/BERSAUDARA di tahun 2004, SITI NURHALIZA di Royal Albert Hall London
tahun 2005, KONSER 3 DIVA tahun 2005, serta beberapa konser besar lainnya.
Deretan penghargaan datang dari dalam dan luar negeri atas karya-karya yang
dibuatnya sebuah pencapaian karier yang mungkin tidak pernah dibayangkan
sebelumnya oleh Erwin Gutawa. Hal inilah yang membuat KOMPAS GRAMEDIA
PRODUCTION & DYANDRA PROMOSINDO akan mempersembahkan “A MASTERPIECE
OF ERWIN GUTAWA”, sebuah konser yang akan merangkum perjalanan ERWIN GUTAWA
dengan karya-karya terbaiknya.
“A MASTERPIECE OF ERWIN GUTAWA” merupakan
persembahan seorang musisi, komposer, arranger, orkestrator, conductor dan
produser untuk penikmat musik Indonesia. Melibatkan 90 pcs orchestra, tata
panggung, tata lampu dan tata suara terbaik, konser ini merefleksikan
perjalanan karir, kreatifitas dan kecintaan Erwin Gutawa terhadap musik.
Sukses mengaransemen beberapa lagu hitsnya, EG
pun kembali berkolaborasi dengan Iwan Fals, penyanyi pria yang memiliki wibawa
dengan kekuatan liriknya. Berangkat dari kesamaan karya yang penuh makna
kecintaan mendalam pada Tuhan, alam dan manusia Iwan Fals dan Erwin Gutawa akan
“bertemu” untuk pertama kalinya dalam “A MASTERPIECE OF ERWIN GUTAWA”.
Paruh terakhir perjalanan musik Chrisye tak
pernah jauh dari nama Erwin Gutawa. Kedekatannya dengan musisi kharismatik ini
tidak terbantahkan oleh siapapun. Menggandeng penyanyi pria berbakat, Erwin
Gutawa akan menginterpretasi ulang karya musisi legendaris ini.
Musikal Laskar Pelangi adalah karya terbaru dari
Erwin Gutawa yang mendapat pujian dari berbagai kalangan. Cuplikan keceriaan
Kampung Gantong pulau Belitung juga akan di hadirkan kembali dalam konser “A
MASTERPIECE OF ERWIN GUTAWA “.
Kepingan cinta pun akan ditebarkan Erwin Gutawa
dalam konser Masterpiece-nya, sehingga bukan tanpa alasan jika lagu
“cinta” akan dibawakan oleh seorang Rossa, yang juga menjadi bagian dari
perjalanan karir Erwin Gutawa.
Kekaguman Erwin Gutawa terhadap sosok Waldjinah
membuatnya tertantang untuk menerjemahkan lagu keroncong menjadi musik yang
elegan dan megah dengan iringan orkestra yang modern.
Dalam setiap konsernya, Erwin Gutawa selalu
menghadirkan genre musik yang variatif mulai pop, rock, jazz dan juga
tidak lupa mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia, seperti musik etnik hingga
tarian tradisional. Semua itu akan disuguhkan dalam konser “A MASTERPIECE OF
ERWIN GUTAWA”, sebuah persembahan yang akan menampilkan karya-karya terbaik Erwin
Gutawa sepanjang perjalanan karirnya.
Kesempatan memang tak pernah datang dua kali. Dan
bagi Erwin Gutawa, setiap kesempatan adalah peluang untuk menciptakan karya
yang luar biasa.
Aluna Sagita Gutawa (atau lebih dikenal dengan Gita Gutawa;
lahir di Jakarta,
11 Agustus1993; umur 18 tahun)
adalah penyanyi remaja Indonesia yang memiliki suara sopran. Aluna Sagita, yang namanya
bermakna "alunan nada"[1]
adalah seorang penyanyi belia beragama Islam dan merupakan
anak dari penata musik Lutfi Andriani - Erwin
Gutawa. Mendalami musik sejak kelas 2 SD, Gita yang memiliki karakter suara
sopran mampu
membawakan lagu ber-genre pop klasik dengan high pitch-nya. Sebelum
meluncurkan album self-titled-nya, Gita Gutawa terkenal sebagai penyanyi cilik
yang berduet dengan vokalis ADA Band, Dony
‘ADA Band’ dengan lagu "Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan
Ayah)". Lagu ini menjadi hits dalam album Heaven of Love dan sukses
terjual sebanyak lebih dari 850 ribu kopi membawa Donny dan Gita sebagai
nominasi Duet Terbaik Kategori Pop AMI Awards. Gita mengakui keterlibatannya
dalam dunia rekaman berawal dari ketidaksengajaan. Dalam wawancaranya dengan The
Jakarta Post[2], Gita
bercerita bahwa suatu sore di tahun 2004, dia didatangi oleh manajer ADA Band
sehabis berlatih menyanyi di sekolah vokalnya. Kebetulan, studio rekaman ADA Band
tepat berada di sebelah sekolah vokal Gita, dan sang manajer tertarik saat tak
sengaja mendengar Gita menyanyi. Bahkan, akunya, si manajer sama sekali tidak
mengetahui bahwa ia adalah anak dari Erwin
Gutawa. Dari situlah Gita ditawari berduet dengan ADA Band
dalam lagu "Yang Terbaik Bagimu". Tahun 2007, di usianya ke-13, Gita
ditawari untuk bergabung dengan SonyBMG Music dan merilis album perdananya Gita
Gutawa: Kembang Perawan. Dalam album tersebut Gita yang
mengaku tak mau mendompleng kebesaran nama ayahnya itu membawakan salah satu
lagu karya Sarah Silaban, bersama Andi Rianto
dan Pink-Pink. Penjualan album gadis
yang laris sebagai bintang model iklan itu berhasil meraih Platinum Awards
dengan mencapai penjualan lebih dari 150 ribu kopi dalam 4 bulan saja. Hal itu
kemudian mengantarkan dirinya sebagai Penyanyi Pendatang Baru Terbaik dan Album
Terbaik AMI Award 2008. Gadis yang baru saja meraih juara umum pada the 6th
International Nile Children Song Festival (INCSF) di Cairo, Mesir itu, juga
menjajal dunia akting lewat sinetron pendek Ajari
Aku Cinta dan Ajari Lagi Aku Cinta.
Meski banyak tawaran, Gita yang masih sibuk sekolah ini tidak banyak
mengembangkan bakatnya di dunia akting. Gita sejak kelas 2 SD mulai
belajar piano klasik di Yayasan Musik Jakarta dan kini memperkuat ilmu musiknya
dengan mempelajari piano jazz dan gitar akustik. Tidak hanya itu, agar vocal
Gita terasah dan mantap, dia berguru di bawah asuhan Aida Swenchen (di PSAI)
dan Catharina Leimena. Gita yang juga
banyak memiliki prestasi di bidang akademis itu, pernah duet dengan Donny,
vokalis ADA Band dalam lagu Yang Terbaik Bagimu. Selain itu juga pernah berduet
dengan penyanyi sholawat Hadad Alwi, dalam album Jalan Cinta 2. Berkat suara soprannya, Gita
didapuk membawakan soundtrack film. Di antaranya adalah soundtrack untuk film Love dan film fenomenal, Laskar Pelangi. Pelantun single Yang Terbaik
Bagimu bersama Ada Band juga laris membintangi berbagai iklan, di antaranya Indomie, Es Krim Wall's Conello dan Pond's. Sukses album terdahulu,
pada 2009 Gita bakal meluncurkan album teranyarnya, Harmoni
Cinta. Di album ini, Gita banyak terlibat di dalamnya, dengan warna musik
yang lebih bervariasi. Bahkan album dengan 12 lagu, bakal ada satu lagu ciptaan
Gita, yakni yang berjudul Ayo (Come On). Di album ini edar pada April 2009 ini,
Gita juga berkolaborasi dengan musisi Maia
Ahmad. Tak hanya mahir berakting di
depan layar kaca, namun Gita kini melebarkan sayapnya dengan berakting di
belakang layar. Ia dipercaya menjadi pengisi suara dalam film animasi pertama
di Indonesia, Meraih Mimpi karya produser Nia Dinata. Pertengahan Agustus 2009, Gita
meluncurkan buku pertamanya, Kotak Musik Gita. Meski
tidak menulis sendiri, namun Gita ingin berbagi pengalamannya selama menggeluti
dunia musik dengan para penggemarnya. Dari berakting di depan layar kaca, kini
Gita mulai merambah dunia layar lebar. Akhir 2009, ia mulai syuting film Love in
Perth. Pada 25 Februari 2010, Gita bakal
tampil di konser tunggalnya yang bertajuk Kotak Musik Gita. Di sini, sang ayah,
Erwin
Gutawa bertindak sebagai produser konser. Konser tunggal pertamanya ini
mendulang sukses, baik dari penjualan tiketnya yang langsung ludes 1 minggu
sebelum hari-H, maupun acaranya. Tata panggung, efek visual dan efek suaranya
benar-benar dipersiapkan dengan sangat matang. Begitu pula performa Gita
Gutawa dan permainan panggung para penari latar, serta band-nya.
Jumat, 13 Agustus Gita Gutawa merilis album ketiganya: Balada
Shalawat, sekaligus mengadakan syukuran atas keberhasilannya mempertahankan
gelar juara umum kelas-3 SMA Bina Nusantara, dan bersyukur atas hari jadinya
yang ke-17 tanggal 11 Agustus 2010. Gita mengajak anak-anak yatim dari panti
asuhan Bunda Maryam, dan tentu tak kalah serunya, para member GitaLovers Community
yang dipimpin oleh Anggid Suleman sebagai ketua umumnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Gita_Gutawa