Friday, April 27, 2012

YOUNG REPORTER : Gospel Country Night, Membalut Lagu Rohani Dalam Kemasan Country


Nuansa country menyelimuti Gereja Baptis Indonesia (GBI) Baitlahim Bandung Selasa malam 18 Oktober 2011 lalu. Jemaat Baitlahim dan sebagian dari gereja lain yang datang memenuhi ruang kebaktian, terlihat begitu bersemangat memuji Tuhan dengan irama musik country.
Acara dimulai tepat pukul 19:00 di ruang kebaktian.Tampillah para personel The Cometz di atas panggung yang sudah siap dengan alat musik.  Dua wanita cantik, Queen dan Novi, menjadi singer, Michael menjadi drummer, Yanto bassis,  Bram keyboardis, dan Maher violis. Lagu demi lagu pun mengalun indah membuat nyaman hati setiap orang yang hadir. Apalagi lagu-lagu tersebut adalah lagu Nyanyian Pujian yang sudah sering dinyanyikan di gereja Baptis. Di tangan The Comet Band, lagu-lagu Nyanyian Pujian dibalut dalam kemasan country yang membuat suasana saat itu seperti berada di daratan Amerika, bukan Indonesia.
Kedatangan grup band dan klub dansa dari Singapura itu tidaklah tanpa sengaja. Robin, anggota GBI Baitlahim yang juga seorang pedansa, sering ke Singapura. Robin juga kerabat dari salah satu personel The Cometz itu sendiri. Robin menawari The Cometz untuk mengisi acara Gospel Country di GBI Baitlahim, selagi grup band itu tampil di sebuah hotel di Bandung.
Ditemui di sela-sela acara, Queen, penyanyi The Cometz yang menggemari suara Dolly Parton, tertawa-tawa ketika mengungkapkan komentarnya, “Haha, bagus, kan, country-nya? Keren, kan? Hahaha…, jadi memuji diri sendiri. Nggak, lah, musik gospel country memang kita sukai. Semua lagu, (semua jenis) musik kita suka. Ya, tujuannya mau praise the Lord (memuji Tuhan) saja.” Queen berharap, musik country bakal lebih berkembang. “Selama ini kan kesannya musik country itu untuk orang tua, tetapi dengan acara ini diharapkan anak-anak muda terinspirasi mengembangkan musik country,” katanya.
The Cometz dan Singapore Recreational Club dibentuk lima tahun yang lalu di Singapura. Mereka pada awalnya sebuah band biasa, namun kemudian berubah aliran menjadi band yang spesialis membawakan lagu gospel dalam nuansa country. Keunikan The Cometz yaitu tidak semua personelnya orang Kristen. Namun mereka tetap terbuka dan mau memainkan lagu-lagu gospel yang notabene adalah lagu-lagu Kristiani.
“Memainkan lagu-lagu gospel ini merupakan salah satu cara kami untuk menginjili orang-orang, yaitu dengan cara soft evangelism (penginjilan halus) sehingga diharapkan baik para personel maupun pengunjung yang menonton, dapat menjadi percaya kepada Tuhan Yesus,” tutur Robert Wee, pimpinan The Cometz.
Band ini sudah tampil di berbagai tempat, di Indonesia maupun Singapura. Dalam satu kali manggung, The Comet band biasanya dihadiri 800-an orang, dan tidak semua yang hadir adalah orang Kristen. Bahkan menurut beberapa pengakuan, ada orang-orang yang memang saat itu tidak pernah menginjakkan kaki ke gereja namun karena tertarik mengikuti gospel country, maka ia akhirnya datang di gereja. Dan puji Tuhan, mereka pun bisa dimenangkan untuk menjadi orang percaya.
Banyak pengunjung merasa senang dengan diadakannya acara ini. Apalagi di akhir acara ada sesi dansa bersama ala Singapura yang membuat orang-orang penasaran dan ikut ke depan panggung. Semua tertawa melihat gerakan dansa yang unik, karena hampir tidak ada gereja Baptis di Indonesia yang jemaatnya menari-nari saat kebaktian dilangsungkan.
Pengunjung yang antusias mengikuti acara ini di antaranya Dewi Khrisanti dan Anita Purnama, anggota GBI Baitlahim. Anita gembira karena acara ini menjadi terobosan dalam memuji Tuhan di gereja. Menurutnya, irama musik country terdengar enak dan membuat bersemangat.
Tim-Young-Reporter-bersama-Queen-dan-Novi
Ibu beberapa anak ini sangat mendukung bila acara seperti ini diadakan secara rutin. “Perlu, dong, harus ada setiap bulan. Saya menyokong, supaya kita terlatih untuk berekspresi saat meyanyikan pujian di kebaktian, tidak hanya diam. Harus ada sebulan sekali, supaya kebaktian lebih hidup, semangat,” tukas Dewi yang tiba-tiba lalu menyanyikan lagu “Kucinta Keluarga Tuhan” sambil menari. “Pokoknya, kita total dalam menghayati kebaktian, terutama saat memuji Tuhan. Itu saja,” sambungnya.
Tepat pukul 21.00, Country Gospel Night berakhir. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Pdt. Martinus Ursia dari GBI Baitlahim. Gospel Country Night usai sudah. Namun kenangan, keunikan, dan keindahan lagu-lagu Nyanyian Pujian terus menggema di hati para pengunjung.

          Ternyata, lagu-lagu gereja dapat dibawakan dengan aliran musik country. Hal tersebut dibuktikkan dengan kedatangan band The Cometz yang membawakan lagu-lagu gereja dengan musik country di salah satu gereja di Indonesia. Musik country memberi warna baru dalam perkembangan musik gereja karena jarang sekali ditemui musik country dalam perkembangan musik gereja. Yang menarik dari band ini ialah band ini ada yang anggotanya non-Kristen, tetapi mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut malahan mereka tetap mau terbuka untuk menyanyikan lagu-lagu gereja.  Band The Cometz itu dapat menginspirasi kita semua, terutama para generasi muda bahwa semua jenis aliran musik apa saja boleh saja kita sukai, asal bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan dan dapat menjadi berkat bagi sesama dan bagi diri kita sendiri.

No comments:

Post a Comment