JAKARTA -
Komposer sekelas Addie MS berjuang keras mengenalkan musik orkestra
simfoni untuk murid-murid sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Sabtu 10 Maret kemarin, dia menggelar Konser The Magical Journey di
sekolah Al Izhar, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Dibalik itu semua rupanya ia memiliki tujuan agar musik ochestra yang selama ini kurang diminati dapat dikenal oleh masyarakat luas terutama generasi muda.
"Saya pertama kali masuk ke sekolah dan coba mengenalkan orkestra ini di tahun 1998. Sejak saat itu, saya seringkali mensosialisasi musik-musik orkestrasi ini ke masyarakat luas, terutama melalui sekolah," ucap Addie.
Ayah dari musisi Kevin Aprilio, itu, mengaku mendapat kesulitan pada awalnya mengenalkan kepada anak-anak. Namun, kerja kerasnya selama ini sudah menuai hasil.
"Awalnya hanya beberapa yang tertarik. Tapi memang butuh proses panjang. Dari yang hanya satu dua orang yang tertarik, sekarang saya sudah punya sekitar 20 ribu murid di seluruh Indonesia. Sekarang sudah banyak yang mau memainkan musik orkestra dan mendengarkan lagu-lagu klasik hingga Beatles," ungkapnya.
Addie menuturkan, melalui musik orkestra karakter seseorang bisa dibentuk, seperti yang ia terapkan kepada kedua anaknya hingga saat ini.
"Orkestra simfoni ini adalah ajang pembentukan karakter. Di Jepang, Cina, Singapura, bahkan Malaysia, sudah banyak siswa sekolah yang pintar bermain orkestra simfoni. Tapi tidak dengan Indonesia. Nilai edukasi musik ini sangat bagus," tukasnya. (tre)
Dibalik itu semua rupanya ia memiliki tujuan agar musik ochestra yang selama ini kurang diminati dapat dikenal oleh masyarakat luas terutama generasi muda.
"Saya pertama kali masuk ke sekolah dan coba mengenalkan orkestra ini di tahun 1998. Sejak saat itu, saya seringkali mensosialisasi musik-musik orkestrasi ini ke masyarakat luas, terutama melalui sekolah," ucap Addie.
Ayah dari musisi Kevin Aprilio, itu, mengaku mendapat kesulitan pada awalnya mengenalkan kepada anak-anak. Namun, kerja kerasnya selama ini sudah menuai hasil.
"Awalnya hanya beberapa yang tertarik. Tapi memang butuh proses panjang. Dari yang hanya satu dua orang yang tertarik, sekarang saya sudah punya sekitar 20 ribu murid di seluruh Indonesia. Sekarang sudah banyak yang mau memainkan musik orkestra dan mendengarkan lagu-lagu klasik hingga Beatles," ungkapnya.
Addie menuturkan, melalui musik orkestra karakter seseorang bisa dibentuk, seperti yang ia terapkan kepada kedua anaknya hingga saat ini.
"Orkestra simfoni ini adalah ajang pembentukan karakter. Di Jepang, Cina, Singapura, bahkan Malaysia, sudah banyak siswa sekolah yang pintar bermain orkestra simfoni. Tapi tidak dengan Indonesia. Nilai edukasi musik ini sangat bagus," tukasnya. (tre)
Saya
melihat bahwa musik
orkestra yang saat ini sudah mulai berkembang di kalangan masyarakat
Indonesia, mulai diperkenalkan dan diterapkan di lingkungan
pendidikan, yaitu di sekolah-sekolah. Hal
tersebut berkat perjuangan seorang
komposer berbakat yang dimiliki oleh Indonesia, Addie M.S.
Beliau banyak melakukan
perjalanan keliling Indonesia untuk mensosialisasikan tujuannya,
yaitu menyebarkan musik orkestra di kalangan generasi muda. Tujuan
ini sangat mulia karena perkembangan musik orkestra di Indonesia
sangat rendah. Akan tetapi, berkat usaha beliau, sekolah-sekolah
sudah mulai menerima ajaran musik orkestra. Di beberapa sekolah sudah
sempat digelar konser musik orkestra bersama Addie M.S dan hasil
konser orkestra yang digelar oleh murid-murid sekolah sangat luar
biasa indah. Menurut beliau, musik orkestra dapat membentuk karakter
seseorang sehingga beliau ingin membentuk karakter generasi-generasi
muda jaman sekarang yang baik, dimulai dari pengenalan akan musik
orkestra.

No comments:
Post a Comment