Friday, April 27, 2012

Sejarah Keroncong


Sejarah keroncong di Indonesia tidak terlepas dari kehadiran Kroncong Toegoe di Kampung Tugu, Plumpang, Semper, Jakarta Utara.Generasi muda kelompok ini dimotori oleh Andre Juan Michiels. Kehadiran musik ini berawal dari jatuhnya Malaka dari Portugis ke tangan Belanda pada tahun 1648. Orang-orang Portugis pada umumnya adalah tentara keturunan berkulit hitam yang berasal dari Bengali, Malabar, dan Goa. Mereka adalah tawanan Belanda dan dibawa ke Batavia (sekarang Jakarta).
Sekitar tahun 1661, mereka dibebaskan, lalu bermukim di rawa-rawa sekitar Cilincing yang kemudia disebut Kampoeng Toegoe. Di kampung ini, kaum yang baru saja dibebaskan itu membangun komunitas dengan pekerjaan pokok bertani, berburu, dan mencari ikan. Di kala senggang, mereka mengisi waktunya dengan bermain musik. Dengan peralatan sederhana berupa alat musik petik mirip gitar kecil berdawai lima atau yang biasa disebut rajao, mereka bernyanyi dengan gembira. Alat ini kemudian dimainkan bersama biola, gitar, rebana, dan seruling. Musik ini banyak penggemar dan disukai orang dan terus berkembang dari namanya moresco hingga berubah nama menjadi keroncong pada awal abad ke-19. Ya, karena musiknya yang terdengar seperti berbunyi creng...crong...inilah musik ini dinamai keroncong.
Sumber: http://id.wisatapesisir.com/kampung-tugu/465-sejarah-musik-keroncong

No comments:

Post a Comment