Setelah
mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di
Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu
tahun 1661 [2] [3],
dan ini merupakan masa
evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880),
hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas
keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik
keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan
akhirnya musik
keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880
hingga kini,
dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan
satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal
adalah pada tahun 1879 [4],
di saat penemuan ukulele di
Hawai [5] yang
segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara
ukulele:crong-crong-crong),
sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun
belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat
tahap masa perkembangan tersebut adalah[6]
(a)
Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
(b)
Masa keroncong abadi (1920-1960), dan
(c)
Masa keroncong modern (1960-2000), serta
(d)
Masa keroncong millenium (2000-kini)
No comments:
Post a Comment