Suku
Sasak, yang mendiami Pulau lombok hanya memiliki sedikit lagu daerah
yang benar benar asli alias tradisional. Lagu daerah sasak yang kini
banyak dijumpai dan didengarkan di rumah rumah Masyarakat Lombok,
telah banyak mengalami evolusi, mulai dari lirik dan musik
pengiringnya.
Dulu,
kecimol; yang merupakan kombinasi gendang beleq, organ dan suara
seruling , pernah sangat populer di masyarakat Sasak walau kesan para
pendengar langsung berubah dari menyaksikan pertunjukan musik
tradisional menjadi pertunjukan Musik Daerah yang didangdutkan, belum
lagi kalau mendengarkan lagu penyanyinya yang mengambil lagu dangdut
popular.
Sebelum
Kecimol, ada cilokaq. Lain dengan kecimol, cilokaq berusaha
mempertahankan ketradisionalan musiknya, walau lagu yang diiringi
(yang masih berbahasa sasak) merupakan ciptaan musisi sekarang. Saya
pribadi lebih menganggap Musik Tradisional Lombok adalah cilokaq dari
pada kecimol.
Walau,
yang benar-benar asli masih ada seperti lagu Kadal
Nongak,
tapi sudah sangat sulit untuk menemukan rekaman lagu tersebut.
Di Komunitas
Sasak sendiri, ada lagu yang menjadi semacam lagu wajib dan
sering didengarkan terutama ketika berada diluar lombok, salah
seorang dari mereka yang kini tinggal di Belanda bahkan bilang ke
saya bahwa setiap dua hari sekali beliau selalu memutar ulang lagu
tersebut. Ada yang air matanya selalu keluar ketika mendenagrkannya,
ada juga yang merasa terpanggil untuk segera kembali ke Lombok.
No comments:
Post a Comment