Thursday, April 26, 2012
Fenomena Lagu 'Ngamen 5' Hingga 'Iwak Peyek'
JIKA merunut perkembangan musik campursari, pop Jawa dan dangdut menggunakan syair bahasa Jawa terbilang mampu menyesuaikan perkembangan zaman.Sejak tembang campursari 'Nyidham Sari' yang dipopulerkan musikus Manthou's tahun 1990-an, mampu menggebrak kancah musik di Indonesia. Hebatnya, Manthou's, bersama Campursari Gunungkidul (CSGK), terus melakukan gebrakan berkolaborasi duet dengan sindhen Anik Sunyahni lewat lagu 'Randha Kempling', yang membuat musik campursari kian berkibar. Bahkan di DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur bermunculan grup campursari.
Disusul Didi Kempot lewat lagu pop Jawa 'Stasiun Balapan' dan 'Sewu Kutha' musik Jawa semakin diterima masyarakat. Tak ketinggalan Cak Diqin yang ikut ambyur musik pop Jawa menciptakan lagu 'Cinta Tak Terpisahkan', 'Tali Kutang' mulai ngetop. Demikian pula, Soni Joss membawakan pop Jawa 'Sri Minggat' sebagai penyanyi ikut laris.
Popularitas musik campursari dan pop Jawa juga mempengaruhi tembang dangdut dengan syair Jawa. Termasuk lagu 'Ngamen 5' yang dinyanyikan Sagita dan 'Iwak Peyek' dilantunkan Trio Macan yang sedang ngetop, juga tak lepas dari keberadaan musik campursari dan pop Jawa.
Cak Diqin membenarkan, popularitas lagu dangdut musiknya ritmis dan dinamis bertutur soal cinta gampang diikuti layaknya tembang pop Jawa. Sebenarnya, musik pop Jawa, dangdut syair Jawa bisa berkibar digemari masyarakat, memang berkat jasa Manthou's yang diawali lewat lagu campursari 'Nyidham Sari'. Meski dulu Waljinah tahun 1960-an juga pernah mempopulerkan langgam Jawa 'Walangkekek'. "Sewaktu Manthou's membawakan tembang campursari 'Nyidham Sari' musik bernuansa Jawa mulai digemari masyarakat. Disusul Didi Kempot, Soni Jos dan saya ikut meramaikan kancah musik pop Jawa," papar Cak Diqin, saat dihubungi KR Sabtu (14/4) kemarin.
Didi Kempot sependapat, musik campursari, pop Jawa dan dangdut Jawa dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Terlebih, lagu yang berkisah seputar cinta tetap masih digemari masyarakat. Termasuk, fenomena lagu dangdut Jawa 'Ngamen 5' dan 'Iwak Peyek' yang kini sedang ngetrend, juga tidak lepas popularitas musik pop campursari dan pop Jawa. "Saya optimis lagu campursari, pop Jawa dan dangdut Jawa tetap mendapat pasar di blantika musik di Indonesia," tandas Didi. (Cil) – s
Sumber : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=143452&actmenu=40
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment