Lagu-lagu
dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, meskipun
demikian bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif. Sebagian
besar lagu dangdut tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu
dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja.
Bentuk
bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B - A, namun dalam aplikasi
kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini[7] :
“
|
Intro - Eksposisi
I - A - A - Eksposisi II - B - A - Eksposisi II - B - A - (coda)
|
”
|
Bentuk bangunan lagu dangdut
|
|
Urutan bangunan lagu
|
Keterangan
|
Intro
|
Dapat
merupakan pembuka pendek sepanjang 2 - 4 birama berupa permainan instrumental
atau rangkaian akord pembuka, bisa juga sebagai vokal resitatif (setengah
deklamasi) yang mengungkapkan isi lagu dengan iringan akord terurai (broken
chord) atau tanpa iringan, atau bisa juga berupa permainan seruling, kemudian
masuk ke Eksposisi I atau Vokal.
|
Eksposisi Iatau Tampilan I
|
Adalah
sajian instrumental yang berlangsung sepanjang 4 - 8 birama, dengan instrumen
suling, organ, gitar, bahkan sitar atau mandolin secara bergantian. Eksposisi
adalah Tampilan kelompok band, berupa aransemen kebolehan band yang disajikan
secara khusus untuk memperlihatkan kebolehan. Tampilan I bisa dihilangkan
kalau dari Intro langsung masuk Vokal.
|
Verse A
|
Biasanya
berupa melodi dengan nada rendah dan datar sebagai ungkapan pertama isi lagu atau proposta.
|
Eksposisi II atau
Tampilan II
|
Berupa
sajian yang kedua instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus ada
(tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B, juga
instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.
|
Verse B
|
Biasanya
berupa melodi dengan nada tinggi dan berapi-api menjelaskan lebih lanjut isi
lagu, atau juga riposta terhadap Verse A. Lirik bagian kedua
biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau
tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
|
Eksposisi II atau
Tampilan II
|
Diulang
lagi, berupa sajian yang ketiga instrumental kebolehan band, dan Tampilan II
harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan
Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar
dan mandolin.
|
Verse B
|
Mengulang
dari Verse B sebelumnya, isinya sama persis dengan Verse B sebelumnya.
|
Verse A
|
Disajikan
sekali lagi untuk menutup lagu, sama persis dengan Verse A sebelumnya.
|
Coda(optional, boleh dihilangkan)
|
Di
akhir lagu kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama, namun juga
bisa ditiadakan langsung berhenti, atau diakhiri dengan fade away (jarang terjadi).
|
Lagu
dangdut umumnya juga miskin improvisasi berbeda dengan musik-musik lainnya
seperti pop, rock, jass, dan sebagainya , baik melodi maupun harmoni.
Sebagai pengiring dalam tarian terkadang musik dangdut menggunakan gendang
sebagai penanda ketuka dari lagu-lagu tersebut.
Sumber:
No comments:
Post a Comment